Hari ini (17/9) patut disebut sebagai salah satu hari yang cukup bersejarah, sebab Majelis Pekerja Harian Sinode GerejaProtestan Maluku (MPH Sinode GPM) memberi rekomendasidukungan untuk pengalihan status Institut Agama Islam Nageri Ambon menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Rijali Ambon.
Bertempat di Kantor Sinode GPM, Enal Sandia, peneliti Ambon Reconciliaton and Mediation Center (ARMC) IAIN Ambon, menerima secara langsung Rekomendasi tersebut dari Sekretaris Umum MPH Sinode GPM, Pendeta Elifas Maspaitella. Ketua Sinode GPM, Pendeta A.J.S. Werinussa, ditempat terpisah menandaskan bahwa rekomendasi ini menjadi bentuk dukungan Sinode GPM kepada proses pencerdasan sumber daya manusia di Maluku, sekaligus wujud ketegasan GPM sebagai Gereja Orang Basudara.
Melalui saluran telepon, Rektor IAIN Ambon, Dr. Hasbollah Toisuta berharap agar melalui dukungan ini, UIN Imam Rijali Ambon kelak mampu mengemban tugas perdamaian, sehingga bersama dengan semua elemen sosial dan keagamaan di Maluku, kita dapat menghidupkan kekuatankearifan lokal sebagai bingkai pencerdasan sumber dayamanusia.
Maspaitella pada kesempatan itu meresponi pilihan namaImam Rijali pada kampus tersebut sebagai bentuk penghormatan akan intelektualitas tokoh-tokoh Maluku yang sudah menghiasi sejarah bermaluku dengan karya-karyaintelektual yang bernilai. Nama itu sekaligus menjadi memorial kepada semua masyarakat Maluku sebab Imam Rijali merupakan salah satu anak negeri yang menulis rangkaian kisah sejarah Maluku yang secara gamblang menggambarkan identias kemalukuan itu sendiri.
Diharapkan agar pengalihan status IAIN menjadi UIN Imam Rijali Ambon membuat Maluku benar-benar menjadi rumahbersama yang melahirkan intelektual handal untukmengembangkan daerah ini ke depan.(*)
Penulis : Pdt Elifas Tomix Maspaitella